Baca Juga
PADANG - Dinas Pendidikan Kota Padang luncurkan UPTD Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inlusif. Hal ini sebagai tindak lanjut dari telah dicanangkannya Padang sebagai kota inklusi sejak 2013 lalu.
Hal itu dikatakan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Padang, Danti Arvan dalam kegiatan diseminasi informasi bersama Dinas Kominfo Padang di Ruangan Padang Command Center, kemarin.
Danti menyebut, sistem penyelenggaraan pendidikan di Kota Padang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Termasuk yang memiliki kelainan dan potensi kecerdasan atau bakat istimewa. Mereka juga berkesempatan mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Sebab, setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak sebagai pelayanan dasar yang wajib diberikan oleh negara.
"Kita juga mendapatkan bantuan dari 'volunteer' asing dari Australia dan mereka juga membangun web untuk pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus," tuturnya.
Seperti diketahui, pendidikan inklusi atau sekoalh inklusi tersebut merupakan sistem pendidikan paling mutakhir bagi anak berkebutuhan khusus seperti autisme. Sistem pendidikan ini menggabungkan siswa berkebutuhan khusus dengan siswa umum dalam pembelajaran yang sama.
Untuk itu, Dinas Pendidikan Kota Padang mendorong para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus untu ikut sekolah inklusif yang ada di Kota Padang. "Hingga kini sekolah inklusif di Kota Padang terdapat sebanyak 187 unit terdiri dari PAUD/TK sebanyak 45 unit, SD 113 unit dan SMP sebanyak 29 unit dengan jumlah peserta didik sebanyak 1.724 orang," paparnya.
Sementara Danti juga memamparkan sejumlah kendala lain yang dialami guru-guru di Kota Padang dalam menangani pendidikan inklusif.
"Hambatan yang ditemukan diantaranya seperti ketidakmampuan guru dalam mengidentifikasi karakateristik siswa berkebutuhan khusus," katanya.
Selain itu lanjut Danti, terbatasnya guru dalam merancang kegiatan pembelajaran yang dapat mengakomodasi keberagaman siswa juga menjadi kendala tersendiri. Ada pula kesulitan lain yakni dalam mengelola iklim kelas untuk mencegah intimidasi terhadap siswa berkebutuhan khusus. Ia berharap seluruh sekolah di Kota Padang sudah menjadi sekolah inklusif. Dimana hingga saat ini, sekolah inklusif sudah berjumlah 1.724 unit.
(rel/ede)
Hal itu dikatakan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Padang, Danti Arvan dalam kegiatan diseminasi informasi bersama Dinas Kominfo Padang di Ruangan Padang Command Center, kemarin.
Danti menyebut, sistem penyelenggaraan pendidikan di Kota Padang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Termasuk yang memiliki kelainan dan potensi kecerdasan atau bakat istimewa. Mereka juga berkesempatan mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Sebab, setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak sebagai pelayanan dasar yang wajib diberikan oleh negara.
"Kita juga mendapatkan bantuan dari 'volunteer' asing dari Australia dan mereka juga membangun web untuk pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus," tuturnya.
Seperti diketahui, pendidikan inklusi atau sekoalh inklusi tersebut merupakan sistem pendidikan paling mutakhir bagi anak berkebutuhan khusus seperti autisme. Sistem pendidikan ini menggabungkan siswa berkebutuhan khusus dengan siswa umum dalam pembelajaran yang sama.
Untuk itu, Dinas Pendidikan Kota Padang mendorong para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus untu ikut sekolah inklusif yang ada di Kota Padang. "Hingga kini sekolah inklusif di Kota Padang terdapat sebanyak 187 unit terdiri dari PAUD/TK sebanyak 45 unit, SD 113 unit dan SMP sebanyak 29 unit dengan jumlah peserta didik sebanyak 1.724 orang," paparnya.
Sementara Danti juga memamparkan sejumlah kendala lain yang dialami guru-guru di Kota Padang dalam menangani pendidikan inklusif.
"Hambatan yang ditemukan diantaranya seperti ketidakmampuan guru dalam mengidentifikasi karakateristik siswa berkebutuhan khusus," katanya.
Selain itu lanjut Danti, terbatasnya guru dalam merancang kegiatan pembelajaran yang dapat mengakomodasi keberagaman siswa juga menjadi kendala tersendiri. Ada pula kesulitan lain yakni dalam mengelola iklim kelas untuk mencegah intimidasi terhadap siswa berkebutuhan khusus. Ia berharap seluruh sekolah di Kota Padang sudah menjadi sekolah inklusif. Dimana hingga saat ini, sekolah inklusif sudah berjumlah 1.724 unit.
(rel/ede)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar