Breaking

Selasa, 17 Maret 2020

Lantik Kepala MAN di Pessel, Kakanwil Kemenag Sumbar: Kepala Madrasah Harus Selesaikan Studi S2

Baca Juga


BIJAKNEWS.COM -- Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Barat (Sumbar) melantik kepala madrasah di Lingkungan Kemenag Pesisir Selatan, Senin (16/3/2020). Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan 3 (tiga) Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) ini dilaksanakan di Aula Amalbhakti Kanwil Kemenag.

Mengawali arahannya Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Hendri mengucapkan selamat kepada pejabat yang baru dilantik dan Terimakasih kepada Nispi Ramadhani Pelaksana Tugas (Plt) atas apa yang telah dilakukan dan inovasi yang telah dibuat selama ini.

“Bicara mutasi dan promosi adalah pakaian ASN. Siapa saja akan mengalami ini, apakah itu promosi, mutasi atau demosi. Jabatan Kepala madrasah itu hanya bisa 4 kali dua (2 periode), setelah itu ia akan kembali kepada guru,” ungkap Kakanwil.

Dikatakan Kakanwil jabatan adalah kepercayaan pimpinan tidak bisa diminta. Kepercayaan ini juga sudah melalui berbagai SOP (Standra Operasional Prosedur) yang sudah menjadi acuan dalam mengangkat kepala madrasah.

“Kepercayaan ini jangan disia-siakan karena yang ditempati ini adalah kepercayaan pimpinan. Tolong  dijaga dan dipelihara. Harapan kami bagaimana bapak-bapak  bisa menjadikan madarasah hebat bermartabat,” pesan Kakanwil Kepada Kepala Madrasah.

Untuk menjadikan madrasah hebat bermartabat Kakanwil juga memaparkan 5 komponen yang harus dipenuhi. Pertama, Pendidik. Sumber Daya Manusia (SDM) pendidik harus diperhatikan yang masih S1 didorong kuliah S2, yang masih S2 didorong kuliah S3.

“Kepada kepala yang baru dilantik saya memberikan catatan harus menyelesaikan studi S2 dalam masa 4 tahun. Karena kualifikasi pendidikan sangat dituntut hari ini. Jangan sampai kalah oleh guru karena kita yang akan memotivasi guru untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan,” tukas Kakanwil mengingatkan.

Kedua lanjut Hendri, Peserta didik. Saya berharap 10 besar siswa terbaik Mts wajib masuk Aliyah termasuk anak-anak yang berprestasi. Karena ending(akhir) madrasah itu di Aliyah bukan tsnanawiyah.

“Jika Aliyah sudah bagus maka nama madrasah kita akan melejit. Karena dari sana mereka akan masuk perguruan tinggi terbaik dan ternama baik di Indonesia maupun luar negeri,” pinta mantan Kakan Kemenag Agam ini.

Ketiga, Kurikulum. Ini perlu diperhatikan karena hari ini tuntutan masyarakat bukan hanya yang formal tetapi mereka juga menuntut agar madrasah bisa mnyesuaikan diri dengan keinginan orang tua, misalnya Tahfiz.

“Kita sudah memberi target 2019-2020 wisuda tahfiz 12 ribu. Target ini sudah dilakukan dengan wisuda tahfiz di 6 kabupaten. Kalau bisa wisuda bukan di madrasah tapi disatu tempat yang digabungkan dalam satu tempat sehingga terasa syiarnya, dilihat dan dirasakan oleh masyarakat itu sendiri,” pungkasnya.

Keempat, sarana dan prasaran. Saat ini secara bertahap kita melakukan renovasi besar-besaran untuk sarana prasana. Untuk tahun ini ada empat madrasah yang menerima dana SBSN, MAN 1 Pessel, MAN 2 Padang, MAN 3 Agam dan MAN IC. 

Kelima, Evaluasi. Perlu diperbaiki dievaluasi, ditingkatkan dan dimaksimalkan agar mampu mmetakan hasil kemampuan siswa dan kemampuan guru sehingga kita bisa menggenjot guru. Untuk kata Kakanwil saya pesankan kepala madrasah bisa menjalankan lima komponen ini.

Terakhir Putra Candung Agam ini juga menekankan kepada kepala madrasah yang baru untuk melakukan kerjasama yang baik dengan guru. Kita harus membuat tim yang solid dan kompak sehingga target kita tercapai dengan baik.

"Intensifkan komunikasi dan koordinasi. Memimpin itu tidak mudah, memimpin butuh seni. Tolong dipelajari dilatih sehingga sukses ditempat yang ditetapkan hari ini," pintannya. Kakanwi juga mengingatkan untuk memperhatikan program Kanwil terutama serapan anggaran. Serapan berhubungan dengan kinerja, kinerja berhubungan dengan SKP, tutup Kakanwil.

Adapun kepala madrasah yang dilantik, Mardani sebelumnya Kepala MTsN 4 dilantik sebagai MAN 1 Pesisir Selatan. Aprisal dari Mtss Muhammadiyah Lakitan ke MAN 3 Pessel, Zulhadi dari MAN 3 ke MAN 4 Pessel.

(hms.sumbar/ril)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar