Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Bencana tsunami selat sunda yang terjadi pada akhir tahun 2018 silam menyisakan duka yang teramat dalam bagi keluarga para korban. Korban bencana mengerikan itu menimpa banyak orang yang berdomisili di sekitar pantai yang terdiri dari penduduk asli hingga pendatang. Tak terkecuali para perantau minang yang berasal dari provinsi sumatera barat yang pada saat bencana berada dilokasi juga ikut menjadi korban. Kepala Biro Kerja Sama, Pembangunan dan Rantau Sekretariat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Luhur Budianda, mengatakan bahwa ada empat perantau asal Minangkabau yang menjadi korban musibah tsunami yang menerjang Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.40 WIB.
"Tercatat 4 orang perantau kita meninggal dunia dan 4 rumah dengan kondisi rusak parah dan 11 rumah rusak sedang serta ringan. Lokasi yang terkena dampak cukup parah adalah Desa Way Muli Kalianda di Kabupaten Lampung Selatan," kata Luhur Budianda kepada wartawan.
Ia mengatakan, terdapat 22 kepala keluarga perantau asal Minangkabau yang berdomisili di Desa Way Muli Kalianda. Sementara itu, di Labuan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, ada sekitar 100 kepala keluarga perantau asal Minangkabau.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa perantau minang yang berdomisili di Labuan Carita dan sekitarnya," ujarnya.
editor: markiano
hms-sumbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar