Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat membuat terobosan dalam bidang kerjasama ranah dan rantau melalui Kegiatan Pembentukan dan Pembinaan Nagari/Desa/Kelurahan Binaan Kerjasama Rantau. Kegiatan ini dimaksudkan agar perantau lebih fokus dalam memberikan kontribusi kepada nagari/desa/Kelurahan dan dapat memberikan manfaat yang lebih besar serta lebih mudah dilakukan pembinaannya oleh Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Kerjasama, Pembangunan dan
Rantau Luhur Budianda pada acara pembukaan Workshop Penyusunan Dokumen
Perencanaan Nagari/Desa/Kelurahan Binaan Kerjasama Rantau di Padang.
“Kegiatan Pembentukan dan Pembinaan Nagari/Desa/Kelurahan Binaan
Kerjasama Rantau ini telah mulai dilakukan penjaringannya pada tahun
2017 yang lalu. Melalui berbagai tahapan dalam proses pemilihan, maka
Nagari/Desa/Kelurahan Binaan Kerjasama rantau ditetapkan melalui SK
BUpati/Walikota dan seterusnya ditetapkan melalui SK GUbernur Sumatera
Barat. Adapun Nagari/Desa/Kelurahan terpilih terdiri dari 1
Nagari/Desa/Kelurahan dari masing-masing Kabupaten/Kota sebagai
percontohan’” lebih lanjut Luhur Budianda menjelaskan.
Pada tahun 2018, seluruh Nagari/Desa/Kelurahan Binaan Kerjasama
Rantau diharapkan dapat menyusun dokumen perencanaan berupa
Masterplan/Grand Design/Site Plan/Action Plan. Hal ini dimaksudkan untuk
memperoleh keterpaduan antara rencana pengembangan program pelayanan
dengan rencana pengembangan fisik yang dapat diandalkan, baik dalam
jangka panjang, jangka menengah maupun jangka pendek.
Hadir sebagai narasumber Workshop Prof. Dr. Ir. Helmi, M.Sc dengan
materi “Perencanaan dan Model Pembangunan Nagari/Desa/Kelurahan dengan
Mensinergikan Potensi Pengembangan Ekonomi Lokal dan Sumber Daya
Perantau”, Dr. Ma’ruf, SE.M.Bus, M.Phil dengan materi “ Pariwisata
Berbasis Nagari” dan DR. Sri Maryati, SE dengan materi “Pengembangan
Ekonomi Kreatif Berbasis Sumber Daya Nagai/Desa/Kelurahan”
hms-sumbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar