Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Di
antara ratusan korban meninggal tsunami Selat Sunda tersebut terdapat empat orang perantau
asal Sumbar yang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di Desa Way Muli
Kalianda, Lampung Selatan, salah satu daerah yang terdampak tsunami
cukup parah.
"Kami
dapat informasi dari Pengurus Gebu Minang Lampung, Yon Yoesoef. Kami
masih terus menghimpun informasi lebih lanjut. Namun yang jelas, dari
informasi yang kami terima, ada sebanyak 22 KK warga Minang di Lampung
yang jadi korban, empat di antaranya meninggal dunia," kata Kepala Biro
Kerjasama, Pembangunan, dan Rantau, Pemprov Sumbar, Luhur Budianda
kepada wartawan saat itu.
Selain
korban jiwa, empat unit rumah milik perantau asal Sumbar juga rusak
parah dan 11 unit lainnya rusak sedang. "Saat ini pengurus Gebu Minang
Lampung dan Ikatan Keluarga Tanah Datar (IKTD) sedang berupaya untuk
mengantarkan bantuan ke lokasi bencana, namun terkendala dengan kondisi
jalanan yang macet yang disebabkan banyaknya bantuan yang dibawa oleh
para relawan," kata Luhur saat itu sebagaimana dilansir republika.co.id.
Sementara
itu di Banten, Ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM) Labuan Carita
Pandeglang Banten, AKP Herdi Thahar menyampaikan, tidak ada korban jiwa
dan kerugian material yang dialami oleh perantau perantau asal Sumbar di
daerah tersebut. Memang terdapat sedikitnya 100 KK perantau asal Sumbar
yang berdomisili di wilayah Carita, Banten.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa atau pun harta dari perantau minang yang berdomosili di Labuan Carita dan sekitarnya," kata Herdi.
hms-sumbar
hms-sumbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar