Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Kepala dinas pendidikan Sumbar, Adib Alfikri mengatakan angka putus SMA sebesar 0.95% di 2015 menunjukkan trend yang baik. Yaitu menurun setiap tahun menurun pada 2018 menjadi 0.52% dan pada 2019 menurun lagi menjadi 0.0019%. Bahkan, untuk SMK lebih menarik angka putus SMK sebesar 09.5% di 2015, menurun di 2018 menjadi 1.62% dan menurun lagi di 2019 menjadi 0.
Jika mengacu pada angka kelulusan siswa di Sumbar
menunjukan angka yang cukup baik. Persentase capaian angka kelulusan
SMA/MA/LB/Paket C sebesar 99.24% pada tahun 2017 lalu. Kemudian
meningkat menjadi sebesar 99.32% pada 2018 dan di 2019 menjadi 99.97%.
Angka kelulusan SMK menunjukkan persentase capaian sebesar 99.3% pada
2017. Kemudian meningkat menjadi sebesar 99.35% pada 2018 dan di 2019
menjadi 99.76%.
Angka tidak melanjutkan ke SMA menunjukkan
persentase capaian sebesar 0.27% di 2017, di 2018 menjadi sebesar 0.53%
dan di 2019 menjadi sebesar 2.54%. Jumlah sekolah menengah yang
terakreditasi minimal B menunjukkan persentase capaian sebesar 85.07% di
2017, kemudian meningkat menjadi 85.96% di tahun 2018 dan terus
meningkat menjadi 89.24% di tahun 2019."Alhamdulillah, kita telah
berhasil menurunkan angka putus sekolah kita,"sebut Adib.
Dan jumlah Sekolah Luar Biasa yang terakreditasi minimal B
menunjukkan persentase capaian 61.32% di tahun 2017, kemudian meningkat
menjadi sebesar 65.82% di tahun 2018 dan terus meningkat menjadi
sebesar 99% di tahun 2019.
Meningkatnya daya saing lulusan
pendidikan menengah untuk masuk Perguruan Tinggi (PT) dan pasar kerja
juga menunjukkan persentase capaian jumlah lulusan SMA yang melanjutkan
ke PT sebesar 42.77% di tahun 2017, kemudian meningkat menjadi 43.56%
tahun 2018 dan di tahun 2019 menjadi 42.16%.
Sedangkan jumlah lulusan SMK yang diterima di dunia industry (DUDI) menunjukkan persentase capaian sebesar 32% di tahun 2017, kemudian di tahun 2018 menjadi 28% dan meningkat di tahun 2019 menjadi 46.12%.(Hms Sumbar/tin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar