Baca Juga
Dalam khutbahnya wali kota yang juga seorang da'i itu menyampaikan beberapa pesan penting bagi umat Islam. Sebagaimana yang mendasari khutbahnya adalah QS Ali Imran ayat 51-54.
Ia menjelaskan, dalam terjemahan QS Ali Imran ayat 51 yaitu menjelaskan tentang Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus."
Kemudian ayat 52 yang berbunyi Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.
"Sementara pada ayat yang ke 53 menyebutkan bahwa Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah). Sementara ayat ke 54 menjelaskan tentang orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya," jelas Mahyeldi.
"Firman Allah Swt ini adalah satu bahagian sejarah kehidupan dari Nabi Isa AS. Yang mana ayat ini menceritakan kepada kita tentang adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh orang-orang yang menguji Nabi Isa setelah mengajak mereka beriman atau bertauhid kepada Allah Swt. Jadi, maka dari itu, peristiwa dakwah perjuangan Nabi Isa ini sesungguhnya cukup relevan dengan kehidupan kita saat ini. Sebagaimana biasanya sejarah itu bisa berulang, cuma pelaku dan waktunya saja yang berbeda," urai ayah dari 9 orang anak itu.
Mahyeldi yang akrab disapa Buya itu pun juga mengingatkan umat Islam agar dapat mengambil contoh pada realita kehidupan manusia saat ini. Salah satunya seperti semakin banyak ulama ataupun da'i dan para muballigh yang berusaha mensyiarkan Islam, namun pada satu sisi malah ada-ada saja pihak-pihak atau oknum yang mengganggu atau melemahkannya.
"Bahkan bisa sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Sehingga umat selalu dihadapkan pada permasalahan-permasalahan dan menjadi tersudut. Untuk itu, dalam situasi seperti ini kuncinya adalah kekompakan atau persatuan dan kesatuan. Karenanya diharapkan baik pemerintah bersama umat dan masyarakat harus selalu menyatu dan berkonsolidasi. Mantapkan soliditas, keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt. Sehingga apabila terjadi hal-hal tak diinginkan dapat kita sikapi dengan baik," pungkas orang nomor satu di Ibukota Provinsi Sumatera Barat tersebut mengakhiri khutbahnya.
(David)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar