Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Generasi muda adalah agen perubahan yang harus mampu membuat langkah besar untuk menjawab segala permasalahan bangsa salah satunya tekanan akibat pandemi COVID-19.
"Hingga saat ini tidak ada satupun literatur yang bisa menjadi pedoman menghadapi permasalahan komplek yang diakibatkan oleh COVID-19. Artinya solusi harus datang dari kita sendiri. Generasi muda yang berilmu harus bisa mencari solusi yang terbaik," hal ini dikatakan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi saat menghadiri Wisuda ke-8 Pasca Sarjana, Sarjana dan Diploma periode I tahun 2020/2021 Univesitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), di Padang, Sabtu, (19/6/2021)
Mahyeldi mengatakan pandemi COVID-19 bukan hanya berdampak pada kesehatan tetapi juga sosial ekonomi.
Dalam tataran pemerintahan, terjadi refocusing anggaran yang bedampak pada tidak terlaksananya program yang direncanakan.
Pertumbuhan ekonomi penurunan. Tahun 2020 pertumbuhan perekonomian Sumbar minus 1,6 persen.
"COVID-19 ini belum ada tanda akan berakhir di Indonesia. Artinya tekanan pada anggaran negara belum tentu akan berkurang. Ini masih akan berpengaruh pada ekonomi masyarakat,"katanya.
Meski demikian ia meyakini kondisi itu juga merupakan tantangan untuk menjadi kreatif, menjadi yang menemukan solusi untuk menyikapi permasalahan.
"Presiden Joko Widodo pernah menyebutkan bahwa 2040 Indonesia akan jadi satu dari empat negara besar di dunia. Salah satu faktornya adalah bonus demografi. Karena jumlah angkatan kerja muda yang banyak," katanya.
Tetapi potensi itu ternyata diberikan cobaan oleh Allah berupa pandemi COVID-19. Jadi mari berharap bahwa ini sebenarnya sebuah kesempatan yang diberikan tuhan bagi generasi muda untuk membuktikan diri.
Lulusan UMSB menurutnya memiliki modal historis, memiliki teladan dari tokoh-tokoh mudanya pada zaman perjuangan kemerdekaan RI.
Modal berupa spirit dan mental pantang menyerah dari pada pendahulu itu harus ditularkan pada lulusan UMSB saat ini agar bisa menghadapi tantangan berat ke depan.
Rektor UMSB Dr. Riki Saputra, MA berpesan kepada wisudawan bahwa wisuda bukan sebuah akhir untuk belajar. Belajar harus terus dilanjutkan sepanjang hidup.
Untuk mengarungi masa depan bagi wisudawan ia mengatakan ada beberapa nilai yang harusnya bisa diterapkan. Nilai-nilai itu belajar pada Bushido yang merupakan serangkaian peraturan atau kode yang memuat prinsip moral samurai Jepang.
Nilai-nilai itu diantaranya keberanian, integritas, murah hati, hormat, kejujuran dan fokus, teliti serta setia.
Wisuda itu juga dihadiri Kepala LLDIKTI Wilayah X Yandri A dan Koordinator Kopertais wilayah VI Dr Erwin M.ag.
BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar