Baca Juga
Hal itu dikatakan Sales Branch Manager (SBM) PT Pertamina Rayon IV Sumatera Barat, Yudhistira, Kamis (25/5).
Dia mengatakan laporan kelangkaan gas 3 kg tersebut terjadi pada 23 Mei 2023, perangkat Pemko Payakumbuh menerima laporan dari warga, kemudian turun ke pangkalan untuk memperhatikan kondisi stok di lapangan.
“Di Kota Payakumbuh ada laporan kelangkaan menurut Pemko diperoleh dari warga tiga kelurahan, yakni : Tigo Koto Dibaruah, Subarang Batuang, Parak Batuang,” katanya.
Atas laporan tersebut, pihak Pertamina berusaha meyakinkan bahwa tidak terjadi kelangkaan.
“Namun apabila dirasa pihak pemko memerlukan tambahan alokasi elpiji kami sarankan agar cukup melayangkan surat permohonan, karena kuota kota payakumbuh per hari ini sudah over 107%. Pagi ini pemko baru saja mengirimkan surat permohonan penambahan penyaluran fakultatif LPG 3kg,” katanya.
Dikatakan, pada tanggal 18 Mei 2023 memang tidak ada penyaluran LPG sehingga sempat kosong satu hari.
Kemudian pada tanggal 23 Mei 2023 masyarakat tiga kelurahan mengeluhkan kelangkaan LPG di tanggal 18 Mei 2023. Informasi diterima pihak pemko. Pemko terjun ke Agen untuk mengkonfirmasi kondisi di lapangan.
“Lalu pada tanggal 24 Mei 2023 – Pemko didampingi satpol PP melanjutkan sidak ke pangkalan dan agen LPG 3 kg. Namun dari sidak tersebut tidak terbukti adanya kelangkaan karena sudah tersuplay oleh penyaluran di hari-hari kerja berikutnya,” jelasnya.
Pihak satpol PP malah melakukan sidak terkait hal2 yg tidak berkorelasi secara langsung dengan kelangkaan, seperti APAR, Bak Uji Kebocoran, serta mempermasalahkan terkait dugaan pangkalan fiktif dari Agen PT Kelok Sembilan Gemilang.
Sementara itu terkait pangkalan fiktif, Pertamina akan tindak lanjuti dengan pemeriksaan di lapangan.
“Apabila benar akan kami lakukan pembinaan terhadap agen dan penarikan alokasi sesuai jumlah pangkalan fiktif tersebut,” lanjutnya.
Terkait ketersediaan LPG, pihak Pertamina akan terus memantaunya.
“Kami akan monitor terus ketersediaan LPG di lapangan secara kontinue dan pastikan kondisi LPG saat ini di kota payakumbuh aman,” pungkasnya.
Masyarakat Juga Membantah
Menegaskan apa yang dikatakan Yudhis, salah seorang masyarakat pemilik usaha kuliner (UMKM),Sarnaf mengatakan, tidak pernah merasakan kekurangan atau kesulitan dalam mendapatkan LPG melon (3 kg).
"Kami dan saya pribadi khususnya, gak pernah kesulitan dalam mendapatkan LPG tiga kilogram, kalau ada yang mengatakan langka agak aneh, dan daerah mana langka, karena saya kontak semua dunsanak yang berusaha sama gak ada kesulitan kok," jelasnya menunjukkan raut bingung dengan isu tersebut.
Apa yang dikatakan Sarnaf dipertegas Surat pedagang bakso, dimana ia tidak pernah merasakan kelangkaan, bahkan setiap saat kehabisan gas, selalu ada yang menjual.
"Mana ada langka gas di daerah Patakumbuh ini, kami gak pernah kekurangan, kapan saja kami butuh selalu ada, paling ini masalah bisnis mereka pak, kami gak mau ikut-ikutan, tapi yang jelas gas tiga kilo aman disini," tegasnya mengakhiri. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar