Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Guna meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) lakukan sosialisasi dengan menyasar semua sektor baik pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum.
Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Sumbar Jons Manedi mengatakan, menghadapi pemilu 2024 diharapkan partisipasi pemilih lebih meningkat dari Pemilu 2019.
"KPU menargetkan partisipasi pemilih meningkat pada Pemilu 2024 ini hingga 84 persen. Sebelumnya, Pemilu 2019 lalu partisipasi pemilih hanya 82 persen," ujar Jons Manedi
Dijelaskan Jons Manedi, Untuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Sumbar jumlahnya sebanyak 4.088.606 jiwa.
"Makanya perlu kita sosialisasikan kepada masyarakat, untuk mencek DPT online di www.cekdptonline.kpu.go.id," ujarnya saat sosialisasi dan pendidikan pemilih Pemilu serentak tahun 2024 di Kabupaten Solok pada Sabtu 12 Agustus 2023
Mantan Komisioner KPU Kabupaten Solok itu mengatakan, bahwa pendaftaran DPT tambahan yaitu 30 hari menjelang pemilihan di Panitia Pemungutan Suara (PPS) terdekat.
Divisi yang diampu Jons Manedi menurutnya merupakan beranda KPU. Oleh karena itu, dituntut mampu berinovasi dsn berkreasi dalam memberikan pelayanan informasi pemilu, sehingga bisa meningkatkan partisipasi masyarakat untuk pemilu 2024.
Untuk itu, Jons Manedi mengimbau kepada masyarakat yang belum terdaftar dalam DPT tetapi telah memenuhi syarat sebagai pemilih untuk segara melaporkan atau mendaftarkan data dirinya di sekretariat PPS, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) atau langsung melalui helpdesk KPU Kabupaten dan Kota.
Menurutnya, hal ini merupakan kebebasan dalam berpendapat yang menjadi ciri negara demokrasi, karena demokrasi tidak lepas dari pemilu. Olwh karena itu, mari bersama-sama menjadi agen dalam proses sosialisasi pemilu.
"Kebebasan berpendapat merupakan salah satu ciri negara demokrasi, untuk itu mari kita gunakan kebebasan berpendapat untuk mensosialisasikan pemilu tahun 2024, agar jumlah pemilih mencapai persentase yang di targetkan, jangan gunakan kebebasan dalam berpendapat dengan menyebarkan berita hoaks dan tidak golput" katanya.
Jons Manedi juga mengatakan, bahwa proses pemilu yang bersih akan melahirkan pemimpin yang bersih. Tentu hal ini diharapkan oleh semua pihak demi pembangunan daerah ke arah yang lebih baik lagi. Makanya, masyarakat harus jadi pemilih yang cerdas dan bebas dalam berpendapat yang menjadi ciri negara demokrasi.
Ia berharap, dengan dilakukannya berbagai kegiatan sosialisasi pemilu dan pendidikan pemilih tersebut bisa mempunyai dampak bagi pemilih agar memahami pentingnya hak dan kewajiban masyarakat dalam pelaksanaan penyelenggaran pemilu.
"Dengan adanya sosialisasi ini juga dapat mendorong peningkatan partisipasi pemilih karena pemahaman yang lebih baik mengenai proses pemilihan dan peran masyarakat dalam demokrasi," pungkasnya. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar