Baca Juga
Ketua Bawaslu Kota Pariaman Riswan |
BIJAKNEWS.COM -- Pengawasan proses pemungutan dan penghitungan (putung) dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) daerah pemilihan Sumatera Barat (Sumbar) di Kota Pariaman berjalan lancar. Pihak Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Pariaman menyatakan sudah melakukan pengawasan menyeluruh, mulai dari jajaran tingkat Kota, Kecamatan, hingga Kelurahan dan Desa.
"Seluruh TPS kita awasi. Ada 289 TPS di Kota Pariaman, tersebar di empat kecamatan, dengan jumlah DPT sebanyak 71 ribu," ungkap Ketua Bawaslu Kota Pariaman Riswan, saat dijumpai oleh wartawan, bersama pihak Bawaslu Provinsi Sumbar, yang melakukan pengawasan Putung ke daerah-daerah di Sumbar, Sabtu (13/7/2024).
PSU di Kota Pariaman, diakui Riswan, terpantau berlangsung aman, Sabtu (13/7/2024), meski Riswan juga membenarkan terjadinya penurunan angka partisipasi yang cukup signifikan dibandingkan pada saat pemilihan legislatif sebelumnya.
"Besok akan dilakukan rekap suara tingkat Kecamatan. Yang menjadi fokus pertama adalah memastikan apa yang direkap di Kecamatan memang hasil dari apa yang direkap di TPS. Kita telah instruksikan ke jajaran TPS kita, selama proses putung, tetap pengawasan maksimal. Kita juga harus dapatkan C-Salinan dari hasil yang diproses hari ini," terang Riswan, didampingi staf Humas Bawaslu Sumbar, Dicky Oktavian.
Ditambahkan, dilihat selama proses tahapan PSU di Kota Pariaman, dari pendataan pemilihan, sampai pendistribusian logistik, sampai hari ini putung (red-Sabtu), belum ada laporan pelanggaran dan temuan hasil pengawasan.
Bawaslu Kota Pariaman memang telah mengimbau para peserta dan penyelenggara PSU agar melaksanakan proses PSU sesuai dengan regulasi yang telah ditentukan.
"Misalnya, dalam proses PSU ini tidak dibenarkan adanya aktivitas kampanye dalam bentuk apapun tapi ternyata pemasangan alat peraga masih ditemukan. Dalam hal ini, langkah pencegahan diutamakan. Kita sudah sampaikan surat imbauan. Namun jelang hari H masih ditemukan juga. Maka, H -3 kemarin, kita lakukan koordinasi dengan KPU dan Pemko Pariaman untuk membentuk tim yang membersihkan alat peraga itu. Dalam proses ini kita bisa katakan aman," urai Riswan.
Namun diakui oleh Riswan, tingkat partisipasi pemilih memang jadi kendala pada PSU ini. Pada pileg kemarin, disebutkan, angka partisipasi mencapai 80 persen-an. Sedangkan pada PSU ini, angka partisipasi bisa jadi sangat menurun.
Seperti dijumpai di TPS 3, Kelurahan Lohong, Kecamatan Pariaman Tengah, dari DPT 236 pemilih, hanya 101 pemilih yang hadir ke TPS. Kemudian di TPS 5, Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Pariaman Tengah, dari DPT 255 pemilih, hanya 75 pemilih yang hadir ke TPS, dengan hasil hitungan 75 surat suara sah dan 1 surat suara tidak sah.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, yang juga melakukan kunjungan ke Sumbar dan menyempatkan singgah di Kota Pariaman untuk memantau TPS, mengakui bahwa terjadinya penurunan angka partisipasi pemilih adalah hal yang biasa terjadi dalam sebuah proses PSU. Meski demikian, penurunan angka partisipasi ini tetap menjadi perhatian bagi Bawaslu.
"Penurunan ini mungkin karena sosialisasi yang kurang. DPD juga, caleg-caleg ini tidak mempunyai kemampuan finansial lagi untuk sosialisasi. Ini menjadi salah satunya (catatan) yang kita harus cek ke depan," sebut Rahmat Bagja.
Rel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar