Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Menjelang peringatan gempa 30 September 2009 di Kota Padang, Universitas Negeri Padang dalam hal ini Sub. Direktorat Inovasi Pembelajaran dan MBKM, Direktorat Akademik UNP melaksanakan kegiatan edukasi siaga bencana dan simulasi evakuasi horizontal kepada peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka/PMM Mandiri Inbound UNP mulai tanggal 22 – 29 September 2024. Kegiatan tersebut diikuti oleh 36 orang mahasiswa didampingi oleh 4 orang relawan dan admin MBKM UNP.
Kegiatan pertama dilakukan pada tanggal 22 September 2024 di Gedung Pusat Informasi dan Pustaka Digital UNP berupa penyampaikan informasi tentang kondisi Geografis Kota Padang dan Potensi Bencana. Dalam kegiatan ini, bertindak sebagai narasumber adalah Kepala Sub. Direktorat Inovasi Pembelajaran dan MBKM UNP yaitu Dr. Nofrion, M. Pd.
Dalam paparannya, Nofrion menjelaskan tentang potensi gempa dan tsunami dari “Mentawai Megatrust” yang sempat viral di media massa dan media sosial dengan merujuk kepada hasil riset dan informasi yang disampaikan oleh BMKG dan pakar gempa UNP yaitu Prof. Rusnardi dan Prof. Pakhrur Razi. Penjelasan dititikberatkan pada edukasi siaga bencana kepada peserta yang sebagian besar belum pernah merasakan gempa di daerah asalnya masing-masing.
Dr. Nofrion, M.Pd yang juga dosen Departemen Geografi tersebut juga memberikan Teknik Siaga Bencana melalui kegiatan yang disebut “Silent Simulation”. Dalam simulasi ini, mahasiswa secara mandiri melakukan latihan simulasi evakuasi horizontal menuju titik aman tsunami terdekat dari tempat tinggal. Berhubung mahasiswa PMM ini tinggal di asrama UNP maka mereka harus berlatih untuk mampu mencapai titik tersebut dalam waktu tenggang yang ada yaitu di bawah 25 menit.
Simulasi ini disebut “Silent Simulation” karena dilakukan bersamaan dengan kegiatan pribadi seperti lari pagi dan sebagainya. Sehingga, tidak menimbulkan kegaduhan bagi orang lain. Intinya, mahasiswa mengubah rute olahraganya menjadi menuju “titik aman tsunami” yaitu di simpang DPR tunggul hitam. Dengan Latihan berulang kali maka mahasiswa menjadi tahu titik aman yang dituju dan bisa meningkatkan waktu tempuhnya.
Praktik simulasi horizontal dengan teknik “silent simulation” dilaksanakan pada tanggal 29 September 2024 dengan rute asrama putri dan putra UNP menuju titik aman tsunami. Dalam arahannya, Nofrion dan tim menetapkan pukul 6.45 WIB sebagai waktu mulai bergerak dari asrama masing-masing dengan membawa tas siaga. Sambil lari pagi, peserta simulasi menuju titik aman tsunami didampingi oleh relawan MBKM UNP. Dalam praktik simulasi ini, waktu rata-rata yang diperlukan peserta untuk sampai ke titik aman tsunami adalah 21 menit. Jika dibandingkan dengan waktu sampai gelombang tsunami menurut perkiraan dan skenario para ahli, waktu tersebut masuk kategori aman. Artinya, mahasiswa sudah mencapai titik aman tsunami sebelum gelombang pertama datang.
Dalam sesi refleksi yang dipimpin oleh Dr. Nofrion, M. Pd yang pada tahun 2010 pernah menerima Penghargaan dari Gubernur Sumatra Barat sebagai Relawan Gempa dengan Program Sekolah Ceria di Padang dan Padang Pariaman tersebut menegaskan bahwa Pelajaran yang dapat dipetik dari latihan ini adalah mahasiswa mengetahui apa yang harus dilakukan dan kemana harus bergerak jika kondisi terburuk terjadi. Mahasiswa PMM Mandiri Inbound UNP dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh berita-berita yang tidak jelas sumbernya yang sering muncul di media sosial. Menutup rangkaian kegiatan edukasi siaga bencana, Nofrion mengharapkan kepada mahasiswa untuk bisa menjalani aktivitas akademik dan non akademik selama di UNP dengan tenang dan nyaman namun tetap siaga. Latihan simulasi yang dilakukan adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan sembari selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Kota Padang selalu dijaga dari berbagai macam bencana. Aamiin YRA. (Hms unp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar