Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Penjabat (Pj.) Wali Kota Padang, Andree Algamar, memberikan dukungan terhadap rencana Perumda Air Minum (PDAM) Padang untuk melakukan penyesuaian tarif air minum secara bertahap mulai tahun 2025 hingga 2030. Penyesuaian tarif ini ditujukan untuk mengurangi subsidi yang selama ini diberikan, dan dianggap sebagai langkah yang perlu diambil demi peningkatan kualitas layanan PDAM Padang.
Rencana tersebut disampaikan dalam rapat Pemerintah Kota Padang bersama PDAM Padang yang dihadiri oleh Direktur Utama PDAM Padang, Hendra Pebrizal, dan jajaran direksi, yang berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Padang, Jumat (29/11/2024).
Kenaikan Tarif Bertahap Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, PDAM Padang akan menaikkan tarif secara bertahap dengan rincian rata-rata kenaikan tarif sebesar Rp740 per tahun. Berikut adalah rincian kenaikan tarif per tahun:
2025: Rp754
2026: Rp481
2027: Rp340
2028: Rp430
2029: Rp492
2030: Rp510
Sebagai contoh, pelanggan rumah tangga yang menggunakan air sebanyak 10 meter kubik per bulan, yang saat ini membayar Rp39.500, akan membayar Rp41.500 pada tahun 2025 setelah penyesuaian tarif.
Dukungan dan Sosialisasi Pj. Wali Kota Padang, Andree Algamar, mengakui bahwa kenaikan tarif ini tentu akan berdampak kepada masyarakat. Namun, ia menilai bahwa penyesuaian tarif ini merupakan langkah penting untuk memastikan kualitas pelayanan air minum di Kota Padang dapat ditingkatkan. Andree mengapresiasi PDAM Padang yang sudah melakukan sosialisasi dan konsultasi publik dengan berbagai pihak terkait, termasuk masyarakat, untuk menyampaikan rencana ini.
“Kami menyadari bahwa kenaikan tarif ini memiliki konsekuensi politik, namun ini adalah langkah yang perlu diambil bersama untuk perbaikan kualitas layanan PDAM dan penggantian infrastruktur yang sudah usang,” ujar Andree.
Ia menambahkan bahwa meskipun kenaikan tarif ini akan membebani masyarakat, komunikasi yang baik dapat membantu masyarakat untuk memahami pentingnya langkah ini. Andree juga menekankan bahwa PDAM harus segera menyiapkan roadmap untuk mengganti pipa-pipa lama yang telah usang, seperti Pipa Belanda, yang sudah berusia puluhan tahun.
Subsidi yang Lebih Tepat Sasaran Direktur Utama PDAM Padang, Hendra Pebrizal, mengungkapkan bahwa meskipun ada penyesuaian tarif, PDAM masih akan memberikan subsidi kepada pelanggan rumah tangga dan instansi pemerintah. Dari tahun 2020 hingga 2024, total subsidi yang diberikan PDAM Padang mencapai Rp402 miliar. Namun, Hendra menyarankan agar subsidi untuk instansi pemerintah dikurangi atau dihentikan agar lebih tepat sasaran, dan persentase subsidi untuk pelanggan rumah tangga diharapkan tidak melebihi 10%.
“Dengan kenaikan tarif yang direncanakan, diharapkan subsidi yang ada benar-benar dapat dirasakan oleh mereka yang layak menerima, dan dapat lebih efektif,” terang Hendra.
Tarif PDAM Terendah di Indonesia Menurut Andree Algamar, tarif PDAM Padang saat ini tergolong yang terendah di Indonesia, baik untuk pelanggan rumah tangga maupun instansi pemerintah. Oleh karena itu, penyesuaian tarif ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dan memperbaiki infrastruktur PDAM yang selama ini membutuhkan perbaikan.
“Tarif yang rendah selama ini tentu memiliki dampak pada kualitas pelayanan, oleh karena itu perlu ada penyesuaian agar PDAM Padang dapat terus memberikan pelayanan yang lebih baik dan berkelanjutan,” pungkas Andree.
Ke depan, dengan rencana penyesuaian tarif ini, PDAM Padang diharapkan dapat meningkatkan kinerja, memperbarui infrastruktur, serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada seluruh masyarakat Kota Padang.
(Amaik/Charlie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar