Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Vasko Ruseimy menyerahkan bantuan rehabilitasi senilai Rp25 juta kepada Masjid Tazkir Bela Negara yang terletak di Jorong Aie Angek, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota pada Senin (3/3/2025).
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian Safari Ramadan 1446 Hijriah yang dilakukan orang nomor dua di Sumatera Barat tersebut.
Masjid Tazkir Bela Negara memiliki nilai sejarah yang istimewa karena pernah disinggahi oleh Syafruddin Prawiranegara, tokoh nasional yang pernah memimpin Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Yang membuat kunjungan ini semakin bermakna adalah fakta bahwa Abdul Majid, kakek dari Vasko Ruseimy, ternyata pernah menjadi ajudan Syafruddin Prawiranegara.
"Hadir di sini, para pengurus masjid yang luar biasa semangatnya, ghirahnya semakin membara. Nama masjid ini adalah Masjid Kenangan," ungkap Vasko saat memberikan sambutan.
"Inyiak (kakek) saya merupakan ajudan Syafruddin Prawiranegara, ini yang menjadi kenangan bagi saya," tambahnya dengan penuh keharuan.
Vasko berharap masjid tersebut dapat segera dirampungkan dan bermanfaat bagi jamaah.
"Saya berharap, masjid inilah yang terus menjadi kenangan bagi kami semua. Ini titik pertama saya berkunjung di agenda Safari Ramadan 1446 Hijriah.
Saya merasakan aura persamaan di masjid ini, dan berharap masjid ini bisa segera rampung, rapih, dipakai serta dinikmati jamaah," ujarnya.
Pengurus masjid menjelaskan bahwa nama "Tazkir" yang berarti "kenangan" diberikan langsung oleh Syafruddin Prawiranegara.
"Masjid ini diberi nama Tazkir oleh Bapak Syafruddin Prawiranegara. Beliau sejak belia selalu di sini salat subuh, itu kenangannya. Memang di Indonesia satu-satunya ini yang unik namanya, Masjid Kenangan," jelas pengurus masjid.
Sebagaimana diketahui, Syafruddin Prawiranegara yang lahir pada 28 Februari 1911 dan wafat pada 15 Februari 1989, dikenal sebagai negarawan dan ekonom Indonesia.
Selain memimpin PDRI, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia pertama pada masa Demokrasi Liberal di era Pemerintahan Soekarno-Hatta.
Meskipun lahir di Banten dengan darah campuran Minangkabau-Sunda Banten, Syafruddin memiliki kaitan erat dengan Sumatera Barat.
Pada tahun 1948, ia ditugaskan oleh Wakil Presiden dan Menteri Pertahanan Mohammad Hatta ke Bukittinggi. Syafruddin menikah dengan Tengku Halimah Syehabuddin, putri Camat Buahbatu dan keturunan Raja Pagaruyung pada 31 Januari 1941, dan dikaruniai delapan orang anak, salah satunya bernama Farid Prawiranegara.
Selama masa PDRI, keluarga Syafruddin menetap di Yogyakarta di bawah perlindungan Hamengkubuwono IX. Kemudian pada era PRRI, keluarganya turut bergerilya bersamanya di Sumatera Barat.
Acara penyerahan bantuan ini dihadiri oleh berbagai pejabat setempat termasuk Camat, Wali Nagari, Anggota DPRD, dan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Limapuluh Kota.
Bantuan yang diberikan diharapkan dapat mempercepat proses rehabilitasi masjid bersejarah ini sehingga dapat berfungsi optimal sebagai tempat ibadah sekaligus pengingat sejarah perjuangan bangsa. (*)
Adpsb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar